Fakta Mitos 2 min read
9 Mitos Populer Tentang Telegram dan Fakta Sebenarnya
Berikut adalah 9 mitos populer tentang Telegram beserta penjelasan faktanya
Fakta Mitos 2 min read
Berikut adalah 9 mitos populer tentang Telegram beserta penjelasan faktanya
Telegram dikenal sebagai aplikasi pesan yang cepat, ringan, dan kaya fitur. Namun, seiring pertumbuhannya, banyak informasi yang keliru atau berlebihan mengenai cara kerja dan keamanannya. Artikel ini membahas 9 mitos populer tentang Telegram dan menjelaskan kebenarannya secara objektif.
Fakta: Hanya percakapan di Secret Chat yang dienkripsi end-to-end. Chat biasa (cloud chat) hanya dienkripsi antara pengguna dan server Telegram, artinya Telegram bisa mengakses isinya jika mau.
Fakta: Telegram didirikan oleh Pavel Durov, yang juga mendirikan VKontakte (VK). Ia meninggalkan Rusia karena tekanan politik dan kini menjalankan Telegram dari luar negeri tanpa campur tangan pemerintah Rusia.
Fakta: Telegram memiliki keamanan tinggi, tetapi tidak mustahil diretas. Serangan bisa terjadi lewat celah perangkat pengguna (seperti SIM swapping atau malware), bukan dari aplikasinya langsung.
Fakta: Telegram hanya menggunakan kode OTP via SMS saat login. Tanpa verifikasi dua langkah (password tambahan), akun sangat rentan dibajak jika orang lain bisa mengakses SMS Anda.
Fakta: Telegram memang memungkinkan penggunaan username tanpa nomor terlihat, tetapi nomor telepon tetap diperlukan saat mendaftar. Grup tertentu pun bisa mengekspos identitas Anda jika tidak berhati-hati.
Fakta: Telegram menyimpan pesan, file, dan media di cloud untuk akses lintas perangkat. Ini artinya data Anda tersimpan di server Telegram, kecuali untuk Secret Chat yang tidak disimpan sama sekali.
Fakta: Ini benar, tetapi dengan catatan. Telegram memang memungkinkan penghapus pesan dua arah, tetapi penerima bisa saja sudah mengambil tangkapan layar atau mencadangkannya lewat cara lain.
Fakta: Meskipun Telegram populer di kalangan tertentu karena sifat semi-anonimnya, pihak Telegram telah berkali-kali menutup kanal yang digunakan untuk aktivitas terlarang saat menerima laporan yang sah.
Fakta: Telegram bagus untuk banyak hal, tetapi untuk komunikasi yang sangat sensitif, aplikasi seperti Signal dengan enkripsi default untuk semua pesan lebih direkomendasikan. Telegram menyeimbangkan antara fitur cloud dan keamanan.
Maka, perlu dipahami bahwa Telegram bukan aplikasi yang sepenuhnya anonim atau otomatis terenkripsi. Meski menawarkan fitur-fitur canggih, keamanan optimal tetap membutuhkan pengaturan secara manual juga kesadaran pengguna terhadap setiap resiko yang muncul.
Berikut adalah 9 mitos populer tentang Linux beserta penjelasan faktanya
Berikut adalah 9 mitos populer terkait Facebook beserta penjelasan faktanya
Berikut adalah 9 mitos populer tentang WordPress beserta faktanya sebenarnya.
Berikut adalah 9 mitos populer tentang ChatGPT beserta penjelasan faktanya