Teknologi 3 min read
6 Tools Penting untuk Meningkatkan Produktivitas Developer
Temukan 6 alat yang bisa membantu Anda coding lebih cepat, berkolaborasi lebih lancar, dan mendeploy aplikasi dengan efisien.
Teknologi 3 min read
Temukan 6 alat yang bisa membantu Anda coding lebih cepat, berkolaborasi lebih lancar, dan mendeploy aplikasi dengan efisien.
Sebagai developer, Anda pasti ingin menulis kode lebih cepat, berkolaborasi dengan tim lebih lancar, dan memastikan produk yang dibangun benar-benar bermanfaat bagi pengguna.
Berikut enam alat yang bisa membantu Anda mencapai hal itu sekaligus meningkatkan produktivitas dalam pengembangan software.
Jika sering menghabiskan waktu menulis kode boilerplate atau mencari solusi bug, Cursor bisa menjadi solusi. Dengan tool ini, Anda bisa meminta AI-nya menulis blok kode tertentu hanya dengan deskripsi sederhana, seperti “Buat fungsi untuk fetch API dengan error handling dan retry logic.”
Ketika bingung dengan kode yang ditulis orang lain, Anda bisa menanyakan langsung ke AI di dalam editor untuk penjelasan logikanya. Hasilnya, waktu debugging bisa lebih efisien dan Anda bisa lebih fokus pada penyelesaian fitur.
Jika tertarik untuk memcoba, silahkan buka Cursor dan coba beberapa fitur yang ada.
Jika aktif membagikan insight di media sosial, mungkin akan sering merasa kesulitan memposting konten yang sama ke Twitter, LinkedIn, dan Medium secara manual. Crosspost memungkinkan Anda hanya perlu menulis sekali, lalu tool ini akan mendistribusikannya ke semua platform yang ditentukan/diatur sebelumnya. Anda juga bisa menjadwalkan postingan agar konsisten tanpa harus online di waktu tertentu untuk melakukan cross-posting.
Untuk melihat fitur menarik lain, silahkan kunjungi Crosspost.
Ketika meluncurkan fitur baru, Anda perlu tahu apakah pengguna benar-benar memanfaatkannya atau justru kebingungan. PostHog menyediakan rekaman sesi pengguna (session recording) sehingga Anda bisa melihat di mana mereka mungkin stuck. Selain itu, tool ini memungkinkan Anda menjalankan A/B testing untuk membandingkan dua versi UI dan melihat mana yang lebih efektif.
PostHog juga bisa di-host di server sendiri, jika ingin menjaga data tetap aman dan privat. Untuk penjelasan fitur lain, silahkan kunjungi situs PostHog dan coba sendiri fitur-fitur yang ditawarkan.
Daripada mengadakan meeting panjang hanya untuk menjelaskan bug atau fitur baru, Anda bisa merekam layar (dan facecam, jika perlu) menggunakan Loom. Tunjukkan langsung masalah yang sedang dihadapi sambil memberikan penjelasan suara, lalu cukup membagikan link videonya ke tim.
Meeting tidak penting bisa dikurangi sementara proses diskusi justru menjadi lebih cepat.
Kunjungi Loom untuk mencoba fitur-fiturnya, semoga saja Anda bisa memanfaatkannya secara maksimal.
Jika hanya perlu merekam bagian kecil dari layar untuk menunjukkan bug atau demo fitur, Cap adalah solusi open-source yang simpel. Cukup buka aplikasi, pilih area yang ingin direkam, dan ekspor hasilnya dalam format berkualitas tanpa watermark.
Tidak perlu install software besar atau berlangganan layanan premium. Silahkan kunjungi Cap untuk mencoba fitur dan layanan yang disediakan.
Untuk urusan deployment, Vercel menawarkan solusi yang sangat efisien. Setiap kali Anda push kode ke repository GitHub, Vercel secara otomatis membangun dan mendeploy aplikasi ke production. Setiap pull request menghasilkan preview deployment terpisah sehingga tim bisa menguji perubahan sebelum merge ke main branch.
Kecepatan deploy dan global edge network-nya membuat aplikasi Anda loading lebih cepat di mana pun pengguna berada. Kunjungi Vercel dan coba beberapa app starter yang disediakan disana.
Dengan kombinasi Cursor dan Vercel, proses coding hingga deployment menjadi lebih otomatis. PostHog membantu membuat keputusan berbasis data, sementara Loom dan Cap memudahkan komunikasi tanpa meeting berlebihan. Crosspost menghemat waktu dalam membagikan konten, sehingga bisa lebih fokus pada pengembangan produk.
Tools mana yang paling menarik untuk dicoba? Atau mungkin Anda punya rekomendasi tool lain yang bermanfaat? Mari berdiskusi!
Google menghadirkan fitur 'pencarian lebih pintar' di Gmail yang menggunakan AI untuk menampilkan email paling relevan, bukan sekadar berdasarkan urutan waktu.
Pelajari cara menggunakan fitur dengarkan seperti audiobook di GooTech, sumber suara, dan cara mengaktifkan text-to-speech di situs lain.
Bocoran Kode Xiaomi Ungkap Rencana Perubahan Penomoran Versi Sesuai Tahun Rilis, dengan menunda HyperOS 3.0 dan merilis HyperOS 26, bocoran dari firmware terbaru untuk Mi 11 Lite.
Android 16 membawa peningkatan besar pada aplikasi Terminal Linux bawaan, termasuk kemampuan menjalankan aplikasi berbasis GUI seperti game Doom. Dengan dukungan akselerasi perangkat keras dan server tampilan, Android semakin mendekati pengalaman desktop Linux langsung dari perangkat mobile.