Google menambahkan dukungan kredensial digital di Android lewat API baru, memungkinkan pengguna menyimpan dan membagikan SIM, paspor, dan ID digital lainnya.

  Jon Mukidi   Teknologi   3 min read

Android Kini Dukung SIM dan Paspor Digital Lewat API Baru

Google menambahkan dukungan kredensial digital di Android lewat API baru, memungkinkan pengguna menyimpan dan membagikan SIM, paspor, dan ID digital lainnya.

Dengarkan artikel

Tentang fitur ini

Google secara resmi mengumumkan bahwa Android kini mendukung identitas digital seperti SIM dan paspor lewat API baru bernama Credential Manager. Fitur ini memungkinkan pengguna menyimpan dan membagikan dokumen identitas digital secara aman langsung dari perangkat Android mereka.

Dukungan terhadap Digital Identity Credentials diumumkan Google dalam blog resminya, dan sudah tersedia mulai Android 14 ke atas. Melalui integrasi ini, Android mendukung standar internasional seperti ISO/IEC 18013-5 dan 18013-7, yang digunakan untuk dokumen seperti mobile driver’s license (mDL) dan paspor digital.

Fungsi API Digital Credential

Credential Manager bukan hal baru di Android. Namun, dalam versi terbaru ini, Google memperluas fungsinya untuk tidak hanya menyimpan password atau passkey, tapi juga dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau otoritas terkait.

Antarmuka Pemilih Identitas Digital

Dengan API ini, aplikasi di Android dapat dengan mudah meminta identitas digital dari perangkat pengguna, selama pengguna memberi izin secara eksplisit. Proses ini dirancang dengan mempertimbangkan privasi dan keamanan. Pengguna dapat memilih informasi mana yang ingin dibagikan, misalnya hanya nama depan dan tanggal lahir, tanpa harus menyerahkan seluruh isi dokumen.

“Pengguna memegang kendali penuh atas data identitas mereka,” tulis Google dalam pengumuman resminya.

Dukungan Pemerintah dan Penerapan di Dunia Nyata

Salah satu contoh penerapan awal adalah kerja sama Google dengan pemerintah negara bagian di Amerika Serikat seperti California dan Maryland, yang telah mengeluarkan mDL berbasis standar ISO. Pengguna Android di negara bagian tersebut kini bisa menambahkan SIM mereka ke perangkat dan menggunakannya untuk verifikasi identitas di tempat-tempat seperti bandara.

Google juga membuka peluang kerja sama dengan pengembang aplikasi perbankan, layanan publik, hingga bandara atau hotel yang ingin memverifikasi identitas pengguna tanpa harus memindai KTP atau paspor fisik.

Langkah ini didukung oleh ekosistem Android yang semakin terbuka dan fleksibel, apalagi setelah Google mempermudah pembaruan aplikasi sistem Android via Play Store yang memungkinkan fitur-fitur semacam ini dirilis lebih cepat, tanpa harus menunggu update OS besar.

Bersaing dengan Apple

Langkah Google ini juga dinilai sebagai upaya untuk mengejar Apple, yang lebih dulu memperkenalkan dukungan untuk SIM dan paspor digital lewat aplikasi Apple Wallet. Namun, pendekatan Google dinilai lebih terbuka karena mengandalkan ekosistem API yang bisa diadopsi berbagai pengembang, bukan aplikasi eksklusif.

Meski saat ini dukungan masih terbatas di wilayah tertentu, Google menyebut bahwa mereka akan terus memperluas ketersediaan API ini secara global. Indonesia sendiri belum disebut dalam daftar negara yang mendukung identitas digital resmi di Android, namun peluang tetap terbuka seiring percepatan digitalisasi layanan publik.

Dukungan Offline dan NFC

Menariknya, API Credential Manager juga mendukung verifikasi offline. Artinya, pengguna bisa menunjukkan SIM digital mereka di tempat-tempat tanpa koneksi internet, selama perangkat penerima (misalnya pemindai di bandara) yang memiliki fitur NFC atau QR reader yang sesuai.

Google memastikan bahwa seluruh proses transfer data antar perangkat terjadi secara terenkripsi dan tidak meninggalkan jejak di pihak ketiga. Upaya ini sejalan dengan komitmen mereka terhadap keamanan pengguna, termasuk dengan patch dua celah keamanan zero-day yang jadi sasaran hacker baru-baru ini.

Lihat artikel lainnya

Artikel terkait

Lihat semua »