Seorang engineer Microsoft menciptakan AnduinOS, distro Linux yang tampil dan berfungsi layaknya Windows 11. Dirancang agar akrab bagi pengguna Windows yang ingin migrasi ke Linux, proyek ini menjadi ironi menarik. Karena justru lahir dari dalam kubu Microsoft sendiri.

  Jon Mukidi   Linux   3 min read

Engineer Microsoft Justru Bikin Distro Linux Rasa Windows

Seorang engineer Microsoft menciptakan AnduinOS, distro Linux yang tampil dan berfungsi layaknya Windows 11. Dirancang agar akrab bagi pengguna Windows yang ingin migrasi ke Linux, proyek ini menjadi ironi menarik. Karena justru lahir dari dalam kubu Microsoft sendiri.

Dengarkan artikel

Tentang fitur ini

Judul di atas memang benar, bukan jokes apalagi parodi. Seorang engineer Microsoft, Anduin Xue, merilis sebuah distribusi Linux yang justru terlihat dan terasa seperti Windows. Distro yang diberi nama AnduinOS ini sontak menarik perhatian komunitas open-source karena menghadirkan pengalaman desktop yang sangat familiar bagi pengguna Windows, namun dengan kekuatan dan fleksibilitas Linux.

Fenomena ini terasa kontras dan ironis. Microsoft, yang selama bertahun-tahun dikenal sebagai rival dari dunia Linux, kini “secara tidak langsung” menjadi sumber kelahiran distro Linux yang justru cocok bagi para pengguna Windows yang ingin bermigrasi ke sistem operasi open-source.

Tampilan dan Rasa Windows, Tapi Ini Linux

Aduinos Start

AnduinOS hadir dengan antarmuka yang sangat menyerupai Windows 11. Menu Start berada di tengah, ikon cuaca terpampang di kiri bawah, dan tampilan taskbar terasa seperti mengambil langsung dari sistem operasi buatan Microsoft.

Tak hanya itu, browser bawaan yang langsung terpasang di dalam AnduinOS adalah Microsoft Edge, bukan Firefox seperti umumnya pada distro Ubuntu. Ini memberikan kesan kuat bahwa pengguna benar-benar sedang memakai Windows, padahal sejatinya ini adalah sistem berbasis Linux.

“AnduinOS seperti selimut kenyamanan untuk para mantan pengguna Windows,” tulis Windows Central dalam ulasan mereka, menggambarkan distro ini sebagai sistem yang sangat bersahabat, terutama bagi mereka yang takut dengan kurva belajar tajam dari Linux.

Dirancang untuk Developer, Nyaman untuk Pemula

Visual Studio

Dibangun di atas basis Ubuntu dengan antarmuka desktop GNOME, AnduinOS mendukung Flatpak dan menyediakan toko aplikasi grafis. Ini berarti pengguna bisa memasang aplikasi seperti Spotify atau Visual Studio Code tanpa perlu mengetik perintah di terminal.

Meskipun demikian, terminal tetap tersedia bagi pengguna yang lebih mahir atau ingin mengakses fitur tingkat lanjut.

AnduinOS tersedia dalam dua versi:

Long-Term Support (LTS): Cocok bagi pengguna yang butuh stabilitas dan akan mendapat pembaruan hingga 2029.

Rolling Release: Selalu update, cocok bagi pengguna yang ingin mencoba fitur-fitur terbaru sesegera mungkin.

Distro AduinOS

Ukuran file ISO-nya juga cukup ringan, hanya sekitar 2 GB, menjadikannya pilihan ideal untuk komputer dengan spesifikasi rendah atau perangkat lama.

Engineer Microsoft, Tapi Cinta Linux?

Yang membuat proyek ini semakin menarik adalah siapa yang membuatnya. Bukan komunitas open-source independen, bukan pula developer dari perusahaan Linux. Tapi seorang engineer Microsoft sendiri.

Anduin Xue membangun AnduinOS bukan atas nama perusahaan tempatnya bekerja, melainkan sebagai proyek pribadi. Namun, fakta bahwa seorang karyawan Microsoft merilis distro Linux yang ramah pengguna Windows terasa seperti ironi — bahkan hampir seperti satire terhadap sistem operasi tempat ia bekerja.

Beberapa anggota komunitas Linux menyambut ini dengan antusias. Di Reddit, seorang pengguna berkata:

“It isn’t for beginners!!!! It is for developers trying to switch from Windows to Linux.” – u/Jealous_Ad_1859, r/linux4noobs

Linux Bisa Ramah dan Familiar

Bagi banyak pengguna baru, Linux sering kali terasa menakutkan. Antarmuka yang asing, terminal yang wajib dipakai, dan proses instalasi aplikasi yang rumit membuat banyak calon pengguna menyerah di tengah jalan.

AnduinOS hadir untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Dengan tampilan yang familiar, dukungan aplikasi modern, serta sistem yang ringan dan cepat, distro ini memberikan pengalaman pertama Linux yang bersahabat — khususnya untuk pengguna Windows yang ingin “pindah rumah”.

Penutup

AnduinOS membuktikan bahwa Linux tidak harus rumit dan asing. Bahkan dengan sentuhan rasa Windows, ia bisa menjadi sistem yang powerful dan bebas — cocok untuk siapa saja, dari pemula hingga developer profesional.

Yang membuatnya lebih menarik adalah kenyataan bahwa semua ini dibuat oleh seorang insinyur dari Microsoft, rumah dari Windows itu sendiri.

Tertarik mencoba AnduinOS? Kamu bisa mengunduhnya melalui situs resminya anduinos.com, lalu mencobanya langsung di perangkat atau via mesin virtual.

Sumber: Windows Central

Lihat artikel lainnya

Artikel terkait

Lihat semua »